Bersambung ke halaman berikutnya...
Harga daging sapi naik dari kisaran Rp125 ribu per Kg menjadi Rp130 ribu. Harga daging diperkirakan menanjak hingga Rp150 ribu per kg pada Lebaran 2022.
Ketua Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (Jappdi) Asnawi menuturkan kenaikan harga daging sapi di dalam negeri lantaran pasokan impor dari Australia berkurang.
"Kebutuhan sapi siap potong di tiga provinsi, yaitu Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, 93 persen di antaranya dari Australia. Hanya 7 persen dari sapi lokal," ungkapnya dilansir Antara, Senin (28/2).
Kenaikan harga ini sempat memicu Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (Jappdi) untuk berniat mogok berjualan daging sapi di Bandung dan sekitarnya. Tapi mereka membatalkan rencana ini setelah pemerintah turun tangan dan menyesuaikan harga yang ada di feedloter.
Pemerintah mengupayakan penurunan harga sapi siap potong di tingkat feedloter dari Rp53 ribu-Rp54 ribu per kilogram menjadi Rp51 ribu-52 ribu per kg bobot hidup.
Selain itu, Peneliti Indef Rusli Abdullah berpendapat lonjakan harga daging sapi yang mencapai Rp150 ribu per kg terjadi karena siklus jelang Ramadan. Ia menduga pedagang sengaja menaikkan harga karena permintaan berpotensi naik.
"Saya misalnya berdagang daging tiba-tiba saya menaikkan harganya deh seperti itu karena kan daging ini salah satu yang bisa diolah. Daging lebih tahan lama. Jadi nanti bisa stok di Ramadan, jadi mikirnya seperti itu. Daging yang dijual hari ini bisa untuk Ramadan," ujar Rusli kepada CNNIndonesia.com, Kamis (24/2).
Mengutip hargapangan.id per Selasa (1/3), rata-rata harga daging sapi kualitas 2 dibanderol Rp119.950 per kg, yakni naik 0,13 persen atau sebesar Rp150 per Kg.
Adapun, harga tertinggi ada di DKI Jakarta dan Sumatera Barat sebesar Rp135 ribu per kg. Sementara, di Bontang, Kotabaru, Bukittinggi, dan Singkawang harga daging sapi ditetapkan Rp140 ribu.
Pun demikian, masih beberapa kota yang mematok harga di bawah pasaran, seperti Tembilahan Rp70 ribu per kg dan Batam Rp83 ribu.
Minyak goreng saat ini masih langka di berbagai daerah. Meskipun, pemerintah sudah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) pascalonjakan harganya beberapa waktu lalu.
Diketahui, HET untuk minyak goreng curah ditetapkan dengan harga Rp11,5 ribu per liter. Kemudian kemasan sederhana Rp13,5 ribu per liter dan kemasan premium Rp14 ribu.
Meski begitu, berdasarkan hargapangan.id (1/3), harga minyak goreng curah rata-rata kini senilai Rp16.950 per kg, sedangkan harga minyak goreng kemasan bermerek 1 masih Rp19.300 per kg. Hal ini menunjukkan harga di pasar masih jauh dari harga yang telah ditetapkan pemerintah.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan 33 juta liter minyak goreng telah dipasok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Sumatera Utara (Sumut).
Minyak itu digelontorkan pada 14 Februari-24 Februari 2022. Karena itulah, ia mengatakan tidak ada lagi alasan terjadi kelangkaan minyak goreng di Sumut.
"Ada 33 juta liter minyak goreng (migor) di Sumut selama 14 Februari-24 Februari. Pembagiannya sudah jelas. Dan ini menunjukkan bahwa tidak ada alasan migor jarang (langka) di Sumut," kata Muhammad Lutfi saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pusat Pasar Medan, Sabtu (26/2).
Video: BPS Catat Inflasi November 2024 Sebesar 1,55% (yoy)
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga-harga barang dan jasa meningkat 1,24% sepanjang semester pertama tahun ini. Kenaikan inflasi pada sepanjang tahun ini, terutama disumbangkan oleh kenaikan harga beras, rokok, dan ayam.
"Pola inflasi semester satu selalu di bawah target, kecuali pada 2022. Saat itu, inflasi secara year to date sudah mencapai 3,19%," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/7).
Ia menjelaskan, komoditas utama penyumbang inflasi tengah tahun 2023 didorong oleh volatile food atau harga pangan bergejolak. Adapun rokok kretek filter dan bawang putih selalu menyumbang kenaikan harga setiap bulan. Rokok kretek filter menyumbang 0.14% terhadap kenaikan harga-harga sepanjang paruh pertama tahun ini, disusul bawang putih sebesar 0,07%.
Komoditas lainnya yang menyumbang kenaikan harga cukup besar yakni beras sebesar 0,2% dan daging ayam ras 0,09%. Namun kedua komoditas itu hanya menyumbang inflasi selama empat bulan pada semester pertama.
Berdasarkan komponennya, penyumbang inflasi selama semester pertama tahun ini terutama pada kelompok harga pangan bergejolak sebesar 3,22%. Ini misalnya beras, daging ayam ras, bawang putih dan bahan pangan lainnya.
Sementara, komponen inti menyumbang 1,06% terutama dari emas perhiasan, kontrak rumah dan komoditas lainnya. Sementara kelompok harga diatur pemerintah hanya memberi andil 0,13% terutama karena rokok kretek filter.
Adapun harga bahan-bahan makanan naik 3,17% sepanjang semester pertama tahun ini. Sementara, harga-arga energi seperti BBM turun 0,94% karena penurunan harga bensin dan solar dalam beberapa bulan terakhir.
BPS juga mencatat, sebanyak 62 kota mencatat inflasi semester pertama tahun ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional, mayoritas di wilayah Jawa, Kalimantan, Maluku dan Papua. Sementara itu, 26 kota mencatat inflasi di bawah level nasional, kebanyakan kota-kota di Pulau Sumatera. Hanya satu kota yang mencatatkan deflasi yakni Kota Bandung dan satu kota yang mencatatkan inflasi setara Kota Jambi.
Kota Bandung mencatat deflasi alias penurunan harga-harga sepanjang enam bulan terakhir sebesar 0,30%. Pudji menjelaskan, deflasi disebabkan karena penurunan tarif PDAM di kota tersebut. Di sisi lain, harga-harga naik paling tinggi di Kota Merauke sebesar 4,65%.
Pernahkah anda merasa bahwa semakin lama, harga barang dan jasa semakin naik?
Ingatlah masa-masa SD dulu, di mana harga bakso dijual dengan harga yang sangat terjangkau, bahkan bisa mencapai hanya 5.000 rupiah atau bahkan lebih murah lagi.
Namun, di tahun 2023 ini, harga bakso bisa mencapai 15.000 rupiah. Begitu pula dengan ongkos angkot, yang dulu hanya 2.000 rupiah, kini telah naik menjadi 5.000 rupiah.
Fenomena ini tidak hanya terjadi pada bakso atau ongkos angkot, melainkan pada berbagai jenis barang dan jasa.
Permintaan dan Penawaran: Salah Satu Penyebab Utama Inflasi
Salah satu faktor utama yang menyebabkan inflasi adalah prinsip dasar ekonomi, yaitu hukum permintaan dan penawaran.
Jika permintaan akan suatu barang atau jasa meningkat, sementara penawarannya terbatas, maka harga barang tersebut akan cenderung naik.
Ini adalah refleksi dari mekanisme pasar yang menciptakan keseimbangan antara penawaran dan permintaan.
Contoh konkret dari dampak hukum permintaan dan penawaran terhadap inflasi adalah fenomena demam "Korean Wave" yang melanda banyak negara, termasuk Indonesia.
Lihat Money Selengkapnya
Beberapa pekan terakhir, sejumlah harga bahan pokok meningkat di Indonesia. Kenaikan ini dipicu oleh beberapa faktor seperti antisipasi tingginya permintaan dan konflik Rusia-Ukraina yang menyebabkan harga komoditas global meningkat.
Kenaikan harga terjadi mulai dari gas minyak cair (LPG) non subsidi ke Rp15.500 per Kg hingga daging sapi yang diperkirakan menembus Rp150 ribu pada Lebaran 2022.
Berikut daftar harga bahan baku yang mengalami kenaikan per Selasa (1/3):
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PT Pertamina (Persero) menaikkan harga produk gas minyak cair (LPG) nonsubsidi atau non public service obligation (NPSO) dari Rp13.500 menjadi Rp15.500 per Kg. Kenaikan harga ini mulai berlaku pada Minggu (27/2).
"Betul ada penyesuaian harga untuk yang NPSO," ungkap Penjabat sementara (Pjs) Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading Pertamina Irto Ginting kepada CNNIndonesia.com.
Ia menjelaskan, kenaikan harga LPG mengikuti perkembangan harga minyak dan gas (migas) dunia. "Tercatat, harga contract price aramco (CPA) mencapai US$775 per metrik ton, naik sekitar 21 persen dari harga rata-rata CPA sepanjang 2021," ujar Irto.
Di sisi lain, harga LPG subsidi 3 kg, yang porsi konsumsinya mencapai 93 persen, tak berubah. Harga LPG subsidi 3 kg tetap mengacu pada harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan masing-masing pemerintah daerah (pemda) meski tren harga kontrak Aramco (CPA) telah menyentuh US$775 per metrik ton pada Februari 2022.
Tren CPA itu telah mengalami kenaikan sebesar 21 persen dari rata-rata CPA sepanjang tahun lalu. Kenaikan merupakan dampak dari kondisi geopolitik yang memanas antara Rusia dengan Ukraina.
"Meski tren CPA terus meningkat, elpiji subsidi tiga kilogram tidak mengalami perubahan harga," kata Irto seperti dikutip dari Antara, Selasa (1/3).
Pemerintah turun andil memberikan subsidi sekitar Rp11 ribu per kilogram, sehingga masyarakat dapat membeli elpiji subsidi tiga kilogram dengan harga yang terjangkau.
PT Pertamina (Persero) menaikkan harga BBM non-subsidi pada 12 Februari 2022 karena menyesuaikan harga terkini industri migas. Kenaikan disesuaikan dengan patokan minyak ICP per Januari 2022, yakni US$85 per barel.
Jenis BBM non-subsidi yang naik harga adalah pertamax turbo, pertamina dex, dan dexlite. Kenaikan tersebut bervariasi untuk setiap daerah di Indonesia, mulai dari Rp1.500 per liter untuk pertamax turbo hingga Rp2.650 per liter untuk dexlite.
Namun, ada kemungkinan harga BBM akan semakin meningkat menyusul konflik Rusia-Ukraina yang membuat harga minyak mentah global melonjak.
Irto Ginting menyebut lonjakan harga minyak internasional bakal berdampak ke harga BBM dan LPG dalam negeri.
Namun, ia belum dapat memastikan apakah harga BBM dan LPG dari Pertamina akan naik atau tidak. Saat ini, manajemen masih memantau perkembangan harga minyak dan gas (migas) dunia.
"Harga minyak tentu akan berdampak pada harga BBM dan LPG. Kami tetap akan terus mantau perkembangan pasar migas dunia dan melakukan kajian," ucap Irto kepada CNNIndonesia.com, Jumat (25/2).
Ia mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi secara berkala terkait harga migas dunia. Selain itu, Pertamina juga akan berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan mengenai harga jual eceran BBM agar kondisi pasar dalam negeri tetap seimbang.
Sementara, Pertamina akan melihat kemampuan keuangan perusahaan di tengah potensi kenaikan harga migas internasional demi memastikan pasokan BBM tetap terjaga untuk masyarakat.
Ketika ditanya akan jenis BBM mana yang berpotensi naik harga, Irto menjelaskan penetapan harga jual eceran BBM non-subsidi akan mengikuti aturan Keputusan Menteri ESDM No 62 Tahun 2020 yang mengatur formula harga dasar BBM umum jenis bensin dan solar.
"Agar tetap terjaga kondisi pasar yang seimbang dalam menyikapi kondisi pasar serta kemampuan keuangan perusahaan dalam rangka memastikan jaminan suplai BBM kepada masyarakat," ucap Irto.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan harga kedelai di pasar global tembus US$15,77 per bushels atau Rp220.780 per bushels pada pekan kedua Februari 2022. Angka itu melonjak 18,9 persen dibandingkan dengan pekan pertama Januari 2022.
Ia menjelaskan, harga kedelai melonjak di pasar global karena gangguan cuaca kering yang melanda Amerika Serikat (AS) selama dua bulan terakhir. Dengan demikian, produksi kedelai di Brazil, Argentina, dan Paraguay ikut terganggu.
Menurut laporan Departemen Agrikultur AS (USDA) Februari 2022, produksi kedelai di Brazil, Argentina, dan Paraguay turun lebih dari 18 juta ton sejak Desember 2021.
"Penurunan produksi tersebut berdampak pada harga kedelai di pasar global yang mengalami kenaikan secara signifikan," jelas Musdhalifah.
Ekonom Indef Rusli Abdullah mengatakan dari kebutuhan kedelai tahun lalu sebanyak 2,5 juta ton, di antaranya 2,2 juta ton berasal dari impor. Maklum, iklim di Indonesia memang tak mendukung produksi kedelai.
Menurut Rusli, pemerintah tak berdaya menangani persoalan kedelai. "Pemerintah enggak bisa ngapa-ngapain. Terkunci, dilihat dari fakta kita impor itu sampai 91 persen," imbuh dia.
Sebagai informasi, para perajin tahu dan tempe di sejumlah daerah di Tanah Air melakukan mogok produksi dan berdagang pada 21-23 Februari 2022. Rencana tersebut disebabkan oleh harga kedelai yang naik.
Salah satunya para perajin tahu tempe ibu kota yang tergabung dalam Puskopti DKI Jakarta. Ketua Puskopti DKI Jakarta Sutaryo menjelaskan aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes mahalnya harga kedelai. Ia menyebut harga kedelai mencapai Rp11.300 per kg.
Aksi rencananya akan diikuti oleh 4.500 produsen tahu dan tempe. Terdapat dua tuntutan yang akan disampaikan. "Tuntutannya pertama stabilitas harga, kedua turunkan harga. Karena dengan harga tinggi, pembeli tempe dan tahu lemah (daya beli)," kata dia, Rabu (16/2) lalu.
Pemerintah telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sejak Sabtu, 3 September 2022. Keputusan tersebut sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia yang terjadi sejak awal tahun.
Namun, ternyata tak hanya harga BBM yang naik. Harga sejumlah bahan pokok juga mengalami kenaikan yang dipicu oleh berbagai faktor, utamanya perang Rusia dan Ukraina yang mengakibatkan krisis pangan.
Selain itu, beberapa bulan lalu juga ada kenaikan harga minyak goreng karena pasokan yang terbatas. Kondisi saat itu membuat pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah Rp14 ribu per liter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut daftar harga barang yang mengalami kenaikan sejak awal tahun yang telah dirangkum CNNIndonesia.com pada Rabu (5/10):
Pemerintah menaikkan BBM untuk jenis pertalite, solar dan pertamax pada awal September lalu meski saat ini harga pertamax kembali diturunkan sedikit.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan ada tiga faktor yang membuat pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga BBM subsidi. Pertama, konsumsi pertalite dan solar yang telah melebihi kuota sehingga anggaran subsidi naik.
Kedua, kurs nilai tukar rupiah yang mencapai Rp14.750 per dolar AS. Jauh di atas yang ditetapkan di APBN 2022 senilai Rp14.350 per dolar AS.
Ketiga, harga ICP yang terus melonjak dan capai US$100 per barel pada Juli lalu. Meski harga ICP turun, tapi secara rata-rata masih lebih tinggi dari proyeksi di APBN 2022 US$64 per barel.
"Hingga saat ini, kami terus memantau pergerakan harga ICP karena harga rata-rata ICP hingga Juli US$104,9 per barrel. Jika harga ICP turun US$90 per barrel Agustus-Desember 2022, maka harga rata-rata satu tahun ICP Indonesia adalah US$99 per barrel," ujarnya dikutip dari akun instagram resminya.
Menurut Sri Mulyani, kalaupun harga ICP turun hingga di bawah US$90 per barrel, maka rata-rata ICP Indonesia setahun masih US$97 per barrel,
Jika dilihat ke belakang, kenaikan harga BBM juga pernah dilakukan pemerintah pada awal tahun, tepatnya 12 Februari 2022 untuk nonsubsidi.
Saat itu, jenis BBM nonsubsidi yang naik harga adalah pertamax turbo, pertamina dex, dan dexlite. Kenaikan tersebut bervariasi untuk setiap daerah di Indonesia, mulai dari Rp1.500 per liter untuk pertamax turbo hingga Rp2.650 per liter untuk dexlite.
Harga telur ayam sempat tembus Rp30 ribu per kilogram di sejumlah pasar pada Agustus 2022 lalu.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri harga telur ayam tercatat tertinggi dalam sejarah atau lima tahun terakhir.
Saat itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berdalih kenaikan harga terjadi karena program bansos tersebut, sehingga permintaan akan telur tinggi.
"Telur itu kenapa mahal karena ada program dari Kemensos bagi-bagi sosialnya itu dalam bentuk telur. Jadi ada satu waktu pesannya itu banyak sekali, sehingga harga naik," kata Zulkifli saat memantau harga sembako di Pasar Al Mahirah, Banda Aceh.
Namun, ia memastikan kenaikan harga telur tersebut tidak akan berlangsung lama. Menurutnya, harga telur akan kembali normal dalam waktu dekat. "Tapi ini naiknya hanya sementara, setelah itu akan stabil," kata Zulhas.
Berdasarkan infopangan.jakarta.go.id, Rabu (5/10), harga telur ayam ras saat ini sebesar Ro24.840 per kg.
Kenaikan harga minyak goreng pada awal tahun lalu sempat menjadi polemik. Bagaimana tidak, stok minyak goreng dalam negeri terbatas padahal Indonesia menjadi salah satu penghasil kelapa sawit terbesar di dunia.
Saat itu harga minyak goreng tembus Rp30 ribu per liter, biasanya sekitar Rp14 ribu - Rp16 ribu per liter untuk kemasan premium.
Dengan kondisi ini, maka Kementerian Perdagangan menetapkan HET untuk minyak goreng Rp14 ribu per liter dan mengeluarkan produk minyak sendiri yakni MinyaKita dengan harga lebih terjangkau.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Harga daging sapi juga sempat menanjak pada Juli dan Agustus lalu. Dari biasanya dibandrol Rp120 ribu per kg hingga Rp130 ribu per kg sempat tembus Rp170 ribu per kg.
Penyebabnya saat itu adalah kurangnya pasokan akibat penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang sapi. Saat itu, PMK membuat banyak sapi meninggal di berbagai wilayah di Indonesia.
Saat ini, harga daging sapi memang sudah mulai turun, namun tetap masih mahal. Berdasarkan infopangan.jakarta.go.id, Rabu (5/10), harga daging sapi dibanderol Rp143.297 per kg sampai Rp148.555 per kg.
Harga gandum naik sejak Juli lalu akibat makin memanasnya perang Rusia-Ukraina, serta larangan ekspor yang diterapkan India saat itu.
Kenaikan harga gandum tersebut membuat sejumlah harga produk turunannya seperti mi instan ikut terkerek.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menyampaikan kenaikan harga gandum akibat invasi Rusia ke Ukraina akan berdampak pada harga pangan seperti roti dan mi di Indonesia. Sebab, Indonesia masih bergantung pada gandum dari dua negara tersebut.
"Ini hati-hati yang suka makan roti yang suka makan mi, harganya bisa naik. Karena apa? ada perang di Ukraina. Kenapa perang di Ukraina mempengaruhi harga gandum? Karena produksi gandum 34 persen berada di negara itu. Rusia, Ukraina, Belarusia semua ada di situ. Di Ukraina saja ada stok gandum," papar Jokowi.
PT Pertamina (Persero) juga menaikkan harga elpiji atau LPG nonsubsidi sebesar Rp2.000 per kg sejak Minggu (10/7) lalu.
Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan pihaknya sengaja menaikkan harga elpiji nonsubsidi karena kenaikan harga gas semakin tinggi saat ini.
Ia mengatakan harga elpiji berdasarkan Contract Price Aramco (CPA) tembus US$725 per metrik ton pada Juni 2022. Angka itu naik 13 persen dibandingkan dengan harga rata-rata sepanjang 2021.
Dengan kenaikan ini, maka harga LPG nonsubsidi di Jabodetabek menjadi Rp100 ribu untuk Bright Gas 5,5 kg dan Rp213 ribu untuk Bright Gas 12 kg.
Memasuki tahun 2022 mungkin menjadi hal yang cukup berat bagi sebagian orang. Terutama bagi masyarakat dari golongan bawah atau miskin.
Bagaimana tidak, di tahun ini ada begitu banyak kenaikan harga yang dilakukan pemerintah. Mulai dari kenaikan cukai rokok, hingga yang terbaru kenaikan harga gas LPG non subsidi.
Tentu dari rentetan kenaikan harga barang-barang urusan dapur tersebut yang paling merasakan bebannya adalah ibu-ibu rumah tangga. Berikut rentetan kenaikan harga yang membebani emak-emak:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dimulai dari minyak goreng yang terjadi sejak November 2021. Minyak goreng kemasan bermerek sempat naik hingga sekitar Rp 24 ribu per kg.
Masalah minyak goreng ini terus bergulir. Bahkan sempat terjadi kelangkaan minyak goreng kemasan di gerai minimarket. Pembelian bahkan sampai dibatasi.
Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah bahkan hendak menyetop ekspor CPO. Sampai-sampai dikeluarkan juga kebijakan 1 harga untuk minyak goreng.
Belum selesai polemik minyak goreng, emak-emak dihadapi masalah tahu dan tempe. Permasalahan ini terjadi di sektor bahan bakunya yakni kedelai yang ternyata naik tinggi.
Biang keroknya adalah kenaikan harga kedelai impor. Seba menurut data Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu (Gakoptindo) 90% dari kebutuhan kedelai dalam negeri dipenuhi dari impor.
Imbasnya produsen tahu dan tempe protes, mereka melakukan mogok produksi pada 21-23 Februari 2022. Usai melakukan mogok, produsen tempe memutuskan untuk menaikkan harga jual.
Masih hangat soal tahu dan tempe, tiba-tiba muncul rencana mogok pedagang daging sapi. Penyebabnya juga mirip yakni kenaikan harga daging.
"Harganya lebih mahal yang sekarang, dulu cuma Rp 115 ribuan," ujar salah satu pedagang di Pasar Ciputat Alfin, saat ditemui detikcom, Kamis (24/2/2022).
Saat ini harga daging diketahui sampai menyentuh Rp 130 ribu per kg nya. Alfin menaruh harga tersebut untuk bagian paha depan dan paha belakang. Meskipun akhirnya pedagang daging sapi batal melaksanakan aksi mogok jualan mulai Senin 28 Februari. Hal itu disampaikan oleh Ketua Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) Asnawi.
Nah yang terbaru hari ini terjadi kenaikan harga LPG non subsidi dari sebelumnya Rp 13.500 per kg menjadi Rp 15.500 per kg.
Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero) Irto Ginting menjelaskan bahwa penyesuaian ini dilakukan mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas. Dia juga menjelaskan kenaikan 2 tahapan dari Desember yang lalu itu dilakukan demi mengurangi beban masyarakat pengguna LPG non subsidi.
"Tercatat, harga Contract Price Aramco (CPA) mencapai 775 USD/metrik ton, naik sekitar 21% dari harga rata-rata CPA sepanjang tahun 2021," jelas Irto dalam keterangan resminya, Minggu (27/2/2022).
Nah selain sejumlah barang urusan dapur di atas, masih ada juga sejumlah kenaikan harga untuk produk-produk tertentu.
Tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok sudah resmi naik mulai 1 Januari 2022 kemarin. Kementerian Keuangan menaikkan cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok 2022 rata-rata 12%, sedangkan untuk sigaret kretek tangan (SKT) kenaikan maksimal 4,5%.
Adapun kenaikan cukai rokok tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192/PMK.010/2021 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau Berupa Sigaret, Cerutu, Rokok Daun atau Klobot, dan Tembakau Iris.
Pantauan detikcom di beberapa gerai retail, penjaga kasir mengatakan bahwa produk rokok telah mengalami kenaikan harga. "Harga rokok sudah naik semua," kata salah satu penjaga kasir kepada detikcom, Senin (3/1/2022).
Berikut ini daftar harga rokok per 1 Januari 2022. Harga Rokok LA dan Filter Light dari harga Rp 25.100 menjadi Rp 25.500, French Mix dan Rokok Filter (20') Rp 24.500 menjadi Rp 25.500. Rokok LA dan Filter Bold (20'S) Rp 27.700 menjadi Rp 28.000, Djarum Super dan Rokok Filter Rp 20.100 menjadi Rp 20.300.
Kemudian, harga Gudang Garam dan Rokok Filter SU dari RP 26.500 menjadi Rp 26.700, Rokok LA dan Filter ICE 16'S BK Rp 25.000 menjadi Rp 25.500.
Pemerintah telah menetapkan akan menaikkan tarif listrik nonsubsidi tahun ini. Kenaikan tarif listrik akan diberlakukan untuk 13 golongan pelanggan listrik nonsubsidi.
Meski demikian sampai saat ini, kenaikan tarif listrik belum ditetapkan. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan itu akan ditetapkan sesuai aturan awal pada 2022 dengan melihat kondisi pandemi COVID-19 yang terus membaik.
"Tarif listrik bagi golongan pelanggan non-subsidi ini bisa berfluktuasi alias naik atau turun setiap tiga bulan disesuaikan dengan setidaknya tiga faktor, yakni nilai tukar mata uang, harga minyak mentah dunia, dan inflasi," kata Rida dikutip dari Antara, Kamis (2/12/2021) lalu.
Adapun Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo memberi penjelasan terkait permasalahan tersebut, khususnya untuk pelanggan non subsidi.
"Dari total penjualan listrik PLN, itu 1/4 untuk listrik subsidi, 3/4 sekitar 73% itu adalah untuk listrik keluarga yang non subsidi," katanya dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VII, Rabu (26/1/2022).
Menurutnya, jika tarif itu tidak ditahan maka akan ada kenaikan. Kenaikan tarif itu berdasarkan beberapa indikator antara lain kurs, ICP, harga batu bara acuan, dan inflasi. Meski demikian, keputusan tarif ini tergantung pemerintah. Dia mengatakan, PLN hanya sebagai pelaksana.
Simak juga Video: KPPU Nilai Kebijakan Subsidi Harga Minyak Goreng di Pasar Modern Tak Efektif
[Gambas:Video 20detik]
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi Semester I 2023 (year to date/ytd) mencapai 1,24%. Beras, Rokok kretek dan filter serta bawang putih menjadi penyumbang utama inflasi.
"Pola inflasi semester 1 cenderung di bawah target," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Senin (3/7/2023)
Foto: Rilis BPS Senin (3/7/2023). (Tangkapan layar Youtube BPS Statistics)
Rilis BPS Senin (3/7/2023). (Tangkapan layar Youtube BPS Statistics)
Pudji menyampaikan, beras memberikan andil inflasi 0,02%, rokok kretek dan filter 0,14%, daging ayam ras 0,09%, bawang putih 0,07%, emas dan perhiasan 0,05% dan kontrak rumah 0,05%.
Dilihat secara wilayah, kota Jambi alami inflasi yang sama dengan nasional. Inflasi tertinggi ada di Merauke beserta 26 kota lainnya. Bandung justru alami deflasi.
"Bandung deflasi pada semester I karena penyesuaian kembali tarif PDAM," ujarnya.
Saksikan video di bawah ini:
Menggali Lebih Dalam Tentang Inflasi
Inflasi, yang sering didefinisikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara bertahap, memiliki dampak yang signifikan pada perekonomian suatu negara.
Fenomena ini memang terjadi secara alami dalam sistem ekonomi dan dapat dipicu oleh berbagai faktor.
Namun, perlu pemahaman yang lebih mendalam tentang penyebab dan dampaknya untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkannya.